Kebudayaan Minahasa

Kebudayaan Minahasa
   

UNIVERSITAS GUNADARMA
S1 MANAJEMEN
2017



Tugas Ilmu Budaya Dasar

Oleh:
Indah Ayu L.                         (12217897)
Jerry Supriadi                         (13217040)
Marcelina Oktaviani L.         (13217456)
Mohammad Daffy M.           (13217681)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang mempunyai banyak suku dan kebudayaan. Sebagai warga negara Indonesia sudah menjadi kewajiban setiap warga negara untuk mencintai dan melestarikan kebudayaan bangsa, terlebih Indonesia memiliki berbagai macam kebudayaan yang ada dan tumbuh didalam masyarakat. Bagaimana kita bisa mencintai dan melestarikan kebudayaan bangsa jika kita tidak mengenal kebudayaan di Indonesia? Untuk itu sangat penting untuk kita mengenali dan mempelajari berbagai macam suku dan kebudayaan yang ada di Indonesia. Salah satu suku di Indonesia adalah suku Minahasa di pulau Sulawesi.

1.2. RUMUSAN MASALAH
Kami telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai batasan dalam pembahasan bab isi. Beberapa masalah tersebut antaralain:
·        Dimana letak suku Minahasa?
·        Apa saja yang dimiliki Sulawesi Utara tanah Minahasa?
·        Wisata alam apa yang ada di Sulawesi Utara tanah Minahasa?
·        Apa saja keanekaragaman tanah Minahasa?

1.3. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penulisan makalah ini:
·       Untuk mengetahui letak suku Minahasa.
·       Untuk mengetahui apa saja kekayaan yang dimiliki Sulawesi Utara.
·       Untuk mengetahui wisata apa yang ada di Sulawesi Utara tanah Minahasa.
·       Untuk mengetahui Keanekaragaman di tanah Minahasa.




BAB 2
ISI

1.2.1 Letak suku Minahasa
Suku Minahasa terletak di Kabupaten Minahasa provinsi Sulawesi Utara dengan Ibu kota Manado. Tepatnya, terletak pada 0˚-6˚ Lintang Utara dan 122˚ 40’-127˚ 20’ Bujur Timur. Provinsi Sulawesi Utara merupakan provinsi yang wilayahnya strategis karena terletak di Pasific Rim. Wilayah yang berhadapan langsung dengan negara-negara Asia Timur. Orang Minahasa menyebut diri meraka Orang Manado/Touwenang, Minahasa, atau Kawanua.
Suku Minahasa terbagi atas sembilan subsuku:
1.Babontehu (sebelah barat laut Minahasa)
2.Bantik (sebelah barat daya kota Manado)
3.Pasan Ratahan (sebelah tenggara Minahasa)  
4.Ponosakan (sebelah tenggara minahasa)
5.Tonsea (sebelah timur laut Minahasa)
6.Tontemboan (sebelah barat daya Minahasa)
7.Tondano (daerah sekeliling danau Tondana sampai di pantai timur Minahasa)
8.Tonsawang (Di kecamatan Tombatu dan Touluaan )
9.Tombulu (sebelah barat laut danau Tondano)
Di antara sembilan subsuku di atas, yang termasuk subsuku terbesar adalah : Tontemboan, Tonsea, Tombulu, dan Bantik.
Minahasa berasal dari kata "MINAESA" yang berarti persatuan, yang mana zaman dahulu Minahasa dikenal dengan nama "MALESUNG"




1.2.2 Kekayaan yang dimiliki Sulawesi tanah Minahasa
A.    Sumber Daya Alam (SDA)
·        Kota Bitung : Cengkeh dan Perikanan
·        Kabupaten Bolaang Mongondow : Cengkeh, Kopi, Kelapa, Cokelat, Emas
·        Kabupaten Kepulauan Talaud : Kopi, Cekelat
·        Kota Manado : Pelelangan Ikan
·        Kapubaten Minahasa : Cengkeh, Kelapa, Pelelangan Ikan
·        Kabupaten Minahasa Selatan : Cokeleat, Kelapa, Babi, Emas
·        Kabupaten Minahasa Utara : Kelapa, Emas
·        Kota Tomohon : Sayur Mayur
·        Kabupaten Bolaang Mongondow Utara : Cengkeh, Kelapa
·        Kabupaten Minahasa Tenggara : Emas, Kopi

B.     Lokasi Pertambangan
·        Ratatotok Kecamatan Belang : -    Pertambangan Emas
-          Batu Gamping bahan baku Cement

·        Toraget Kecamatan Lawongan : Kaolin
·        Lahendong Kecamatan Tomohon : Panas bumi
·        Gunung Kawatak : Batu bahan bangunan
·        Gunung Soputan : Belerang
·        Kinilow : Batu Bahan Bangunan
·        Tompaso Baru : Batu Bara Muda
·        Modoinding : Tenaga Air Pembangkit Listrik
·        Tonsea Lama : Tenaga Air Pembangkit Listrik
·        Bangksa Kecamatan Likupang : Biji Besi
·        Kauditan : Batu Bahan Bangunan

C.     Flora dan Fauna
·   Fauna : Burung Belibis, Tarsius Tarsier (Tangkasi),  Serangga Sayok atau Komo, Anoa pegunungan, babirusa, burung hantu Minahasa.
·        Flora  : Kembang sepatu putih, kembang sepatu merah muda,  cemara jarum, kayu hitam Minahasa, meranti Sulawesi, pala hutan Minahasa, bunga bangkai Sulawesi, kasturi, kibatalia, eboni Sulawesi, pohon penghasil gaharu (aquilaria beccariana), mapanget, wangurer, teling, wanea, dan bitung.


1.2.3 Wisata alam yang ada di Sulawesi tanah Minahasa
·        Cagar alam gunung Ambang : Cagar alam gunung ambang berada dikaki gunung ambang, tepatnya disebelah timur Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dan dekat dengan danau mooat.
·        Danau Linow : Danau yang dijadikan tempat wisata, karena warna airnya yang menarik (selalu berubah-ubah) disebabkan oleh senyawa belerang yang tinggi. Perubahan warna air danau bergantung pada sudut pandang dan pencahayaan danau. Ditepi danau, telah terdapat taman yang ditata rapih, jalan setapak yang teratur, dan café. Sekarang wisatawan dapat mengelilingi tepi danau linow melalui jalan lingkar yang menghubungkan beberapa pintu masuk. Dengan mengelilingi danau, wisatawan dapat melihat perubahan warna air danau dari berbagai sudut pandang. Saat ini, telah tersedia penginapan didesa lahendong, desa yang terdekat dengan kawasan danau linow.
·        Danau Moat : Salah satu objek wisata yang belum banyak dikenal, tetapi memiliki keindahan alam yang menakjubkan. Danau moat berada didesa moat Kecamatan Modayag, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Danau moat merupakan danau yang terbentuk dari kubangan kawah purba. Danau ini terletak pada ketinggian 1100m diatas permukaan laut. Berlatarkan perbukitan dengan hutan hujan yang lebat dan persawahan serta perkebunan, danau moat memiliki pesona tersendiri bagi wisatawan.
·        Danau Tondano : Danau tondano merupakan danau terluas di Provinsi Sulawesi Utara. Danau ini diapit oleh pegunungan lambean, gudung kaweng, bukit tampusu dan gunung masarang. Dikawasan danau tondano terdapat objek wisata yang terkenal, antara lain sumaru endo remboken, resort wisata bukit pinus, dan gua tikus tasuka. Di danau tondano banyak terdapat ikan air tawar, seperti mujair, tior atau kabos, payangka wiko (seperti udang kecil), arwana, tawas, pongkor, bontayan, lobster hitam, gurame kupu-kupu dan karper.
·        Air Terjun Tonsea Lama : suatu keajaiban alam yang terdapat di Minahasa memiliki panorama Alam yang sangat indah dan mempesona terletak diantara celah celah bukit disamping objek pariwisata berfungsi pula sebagai PLTA yang mensulpai aliran listrik sebagian besar daerah  Minahasa.
·        Taman Wisata Laut Bunaken : Memiliki panorama alam yang menakjubkan, terletak berjejer dengan Pulau Siladen didepan teluk Manado.
·        Pulau Lihaga : Sebuah pulau yang memiliki pasir putih ditepian pantai tempat tamasya yang memiliki pemnadangan ke laut lepas dan daratan Minahasa. Terletak di Utara Minahasa berjejer dengan pulau Talise, Gangga dan Kinabuutan.
·        Pantai Surabaya Maen: tempat tamasya dan pemandian pantai yang indah letaknya berieier dengan goa ular dan batu terjaltanjung pulisan Kecamatan Likupang.

1.2.4 Keanekaragaman di Minahasa
·        Keanekaragaman Budaya
(1)  Seni Tari :
Cakalele : Tarian perang rakyat Minahasa kini digunakan untuk penjemputan para tamu agung yang berkunjung ke Minahasa.
Maengket: Tarian tradisionil yang diiringi oleh nyanyian yang menggunakan Bahasa daerah terdapat hampir disetiap kampong di Minahasa.
Tari Lenso: Tarian pergaulan muda mudi di Minahasa dimana lenso (sapu tangan) dijadikan sebagai lambing atau ikatan dalam hubung muda mudi.
Tumatenden: Tarian yang diangkat dari cerita rakyat populer Minahasa yang mengisahkan perkawinan puteri kayangan dengan putra Minahasa.
Mahzani: Tarian luapan kegembiraan para muda mudi jaman dahulu di Minahasa.
Mahamba: Tarian tradisionil dari anak suku bantik yang kini sangat populer dikalangan muda mudi Minahasa.
Tari Kabasaran : Tarian perang keprajuritan dari daerah Minahasa, Sulawesi utara. Tarian ini diiringi oleh suara tambur, gong kecil atau kolintang.

(2)  Seni Musik :
Musik Kerang: Alat alatnya diambil dari kerang pilihan yang tersebar di pantai utara Minahasa, musik ini terdapat di desa batu Kecamatan Likupang.

Musik Bambu: Salah satu musiK tradisionil yang banyak terdapat di daerah Minahasa.

Musik Kolintang: Musik yang sangat populer dikalangan orang Minahasa bahkan kini sudah banyak digunakan oleh orang luar Minahasa, musik ini dapat ditemukan disetiap desa di Minahasa.

(3)  Tradisi Binarundak
Bagi masyarakat Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, lebaran selalu identik dengan  Tradisi Binarundak atau Tradisi Bakar Nasi Jaha bersama-sama. Trandisi Binarundak sudah berlangsung lama dan menjadi motivasi tersendiri bagi para perantau yang mudik ke Sulawesi Utara saat  lebaran.
Nasi jaha merupakan salah satu makanan khas Sulawesi Utara. Nasi jaha berbahan dasar beras ketan dan santan yang dimasak dengan cara dipanggang. Sebelumnya, nasi jaha dimasukan kedalam batang bamboo berlapis daun pisang. Tradisi Binarundak dilaksanakan beberapa hari sebelum lebaran. Masyarakat akan membakar nasi jaha disepanjang didepan rumah mereka atau dilapangan terbuka. Nasi jaha yang sudah matang akan dinikmati bersama masyarakat lainnya dengan diiringi tabuhan rebana dan alunan syair dan doa sukur. Kegiatan ini pun menjadi acara silahturami atau acara reuni bagi para perantau dengan teman atau kerabat setelah lama berpisah.

(4)  Upacara adat
Upacara adat Mamua Tonna
Upacara adat mamua tonna merupakan acara syukuran dan doa permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberi kedamaian, keberuntungan, dan keselamatan dalam menjalanin kehidupan pada tahun yang baru.
Kata mamua yang berarti membuka dan tonna yang berarti tahun. Tradisi mamua tonna memiliki makna simbolis yang berhubungan dengan tradisi mangunsin tonna. Kata mangunsin tonna berasal dari kata mangunsin yang berarti mengunci dan tonna berarti tahun. Jadi, arti kata mangunsin tonna adalah meninggalkan tahun yang lama dan arti kata mamua tonna adalah memasuki tahun yang baru.
Upacara adat mamua tona dilaksanakan pada bulan Januari sesudah perayaan tahun baru. Puncak acaranya ditandai dengan pemotongan ampiezza waca (ketupat raksasa berbentuk dada ayam) dan puang bawi (kepala babi) oleh seorang tokoh adat yang disuguhkan kepada ratu, mbanua, atau nanguwanua (raja kampung) untuk dibagikan kepada masyarakat sebagai tanda kasih dan rasa kekeluargaan.

Upacara Adat Tulude
Kata Tulude atau menelude berasal dari kata suhude yang berarti menolak atau mendorong (dalam Bahasa Sanghie) makna kata tulude adalah menolak untuk berpatokan pada tahun lalu dan siap menyongsong tahun baru. Upacara ini merupakan symbol ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dalam Bahasa setempat dikatakan dengan istilah mawu ruata ghenggona yang berarti bersyukur terhadap rezeki yang berkah yang diberikan tahun lalu. Masyarakat nusa laut (kepulauan shangihe, talaud, dan sitaro) di Provinsi Sulawesi Utara selalu melaksanakan upacara Adat Tulude.
Upacara adat tulude telah menjadi ciri khas masyarakat Nusa Laut sejak dulu. Bahkan masyarakat Nusa Laut telah merantau ke daerah lain pun, seperti ke kota Bitung, Kota Manado dan kabupaten bolaang Mongondow, juga melaksanakan upacara adat tulude.
Awalnya, upacara tulude dilaksanakan setiap tahun pada tanggal 31 Desember. Kemudian, berubah menjadi tanggal 31 Januari ketika agama Kristen dan Islam berkembang di wilayah Nusa Laut sekitar abad ke-19. Perubahan tersebut berhubungan dengan perayaan Natal masyarakat Nusa Laut yang dilaksanakan setiap tahun tanggal 25 Desember. Pada tahun 1995, DPRD dan pemerintah kabupaten kepulauan Sangihe-Talaud menetapkan bahwa tanggal 31 Januari sebagai hari berdirinya daerah kepulauan Sangihe Talaud. Hari itu dimeriahkan dengan upacara tulude.

·        Permainan

Benteng-Benteng : Permainan yang dimainkan oleh 2 tim dengan masing-masing tim terdiri dari 4 sampai 10 0rang. Masing-masing tim memilih tempat yang digunakan sebagai markas, biasanya berupa tiang,batu atau pilar markas tersebut dinamakan dengan benteng. Tujuan utama permainan ini adalah untuk menyerang dan mengambil alih benteng lawan dengan menyentuh tiangatau pilar yang telah dipilih oleh lawan dan meneriakan kata “Benteng”. Kemenangan juga dapat dicapai dengan menawan semua anggota lawan dengan menyentuh tubuh mereka.

Ceklen : permainan tradisional seperti bekel. Permainan ceklen menggunakan bola berwarna-warni yang terbuat dari karet dan biji berbentuk khusus yang dinamakan bia.
Paka-Paka :
Permainan tradisional yang mirip dengan petak umpet. Paka-paka dimainkan sedikitnya oleh 2 orang,semakin banyak pemainnya akan semakin seru permainannya.

Ulare :
Merupakan permainan tradisional yang mirip dengan permainan ular naga  dari daerah Jakarta. Permainan ulare dimainkan diluar rumah pada sore atau malam hari. Biasanya,permainan ini dimainkan ditahan lapang/halaman rumah yang agak luas. Permainan ulare akan lebih menarik jika dimainkan dibawah sinar bulan purnama. Jumlah pemain yang memainkan permainan ini sekitar 5 sampai 10 org atau lebih.

·        Kepercayaan
Suku Minahasa memiliki beragam kepercayaan:
o   Pengucapan Syukur Pada masa lalu pengucapan syukur diadakan untuk menyampaikan doa atau mantra yang memuji kebesaran dan kekuasaan para dewa atas berkat yang diberikan sambil menari dan menyanyikan lagu pujian dengan syair yang mengagungkan.
Saat ini pengucapan syukur di Kota Manado dilaksanakan dalam bentuk ibadah di gereja. Pada hari H tersebut setiap rumah tangga menyiapkan makanan dan kue untuk dimakan oleh anggota rumah tangga, juga dipersiapkan bagi para tamu yang datang berkunjung. Contoh pengucapan syukur sering kali dirangkaikan dengan IBADAH rukun, ucapan syukur kadang di adakan seperti kalau ada yang berulang Tahun, Syukur atas Kesembuhan, atau Berkat-berkat yang telah di terima keluarga tersebut. Tapi dalam pengucapan syukur ini banyak disalah gunakan oleh orang-orang untuk pesta miras atau bahasa Manado nya “ba gate” yang sangatlah tidak baik. 

o   Alam fauna; adanya kepercayaan terhadap tanda-tanda binatang seperti burung dan ular. Ada dua macam burung yang menunjukkan berbagai tanda. Burung siang (waru endo, kemekeke, totombara) dapat menunjukkan tanda adanya berita yang menyenangkan (lowas, keeke rondor), tanda tidak mengganggu perasaan (keeke tenga wowos), tanda tidak menyenangkan (mangalo/mangoro), dan tanda yang menakutkan atau beralamat tidak baik (keke). Burung malam (wara wengi kembaluan) dapat bersuara merdu tanda
menyenangkan (manguni rendai), suara hampir merdu dan putus-putus tanda tidak mengganggu perasaan (imbuang), suara parau tanda membimbangkan (paapian), dan bunyi panjang serta keras (kiik) yang bertanda menakutkan jika terdengar dari arah depan atau kanan pendengar.
o   Alam flora; pengetahuan tentang alam flora dapat terlihat dari bermacam-macam bahan makanan masyarakat Minahasa yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan. Banyak bahan-bahan obat pula yang diperoleh dari berbagai jenis akar-akaran, dedaunan, kulit-kulit kayu, buah-buahan, rerumputan dan umbi-umbian. Beberapa contoh di antaranya, obat malaria dibuat dari sejenis akar yang disebut riis (tali pahit)

o   Tubuh manusia; pengetahuan tentang tubuh manusia dibagi ke dalam dua bagian yakni yang menyangkut perbuatan dan yang menyangkut hal-hal yang terjadi dalam tubuh. Pengetahuan itu lebih bersifat larangan-larangan bagi setiap orang yang melakukannya karena akan menimbulkan akibat tersendiri. Contohnya:
jangan memotong kuku pada malam hari, nanti kematian ibu atau salah satu anggota keluarga lekas terjadi; maksud sebenarnya ialah bila memotong kuku di waktu malam gampang mendapat luka.

o   Ada juga kepercayaan rakyat Minahasa tentang mimpi, antara lain: mimpi gigi copot, alamat seorang dari keluarga dekat akan meninggal; mimpi mayat, artinya akan mendapat rejeki; mimpi mendapat uang atau dipagut ular, artinya akan mendapat sakit.

o   Pengetahuan tentang alam, misalnya bila awan di langit kelihatan berpetak-petak, tandanya banyak ikan atau juga terjadi gempa bumi.

o   Pengetahuan tentang waktu; masyarakat Minahasa tradisional mengetahui tentang waktu dengan berpatokan pada matahari dan suara binatang.



Kesimpulan

Dari semua pembahasan yang ada di atas yang di latar belakangi dengan pengenalan asal usul suku Minahasa, kita dapat mengetahui beberapa budaya dan tradisi yang ada di Suku Minahasa mulai dari tarian, alat musik, permainan, tempat wisata, hewan primata, dll. Melalui karya tulis ini kita juga dapat mengetahui bahwa suku Minahasa masih menjujung tinggi apa yang sejak dlu sudah menjadi Adat istiadat mereka dan sampai sekarang pun acara-acara adat masih dilaksanakan.

Walaupun kebudayaan suku Minahasa sudah sangat lama tetapi kita harus menjunjung tinggi nilai keaslian budaya Minahasa sendiri dan kita juga harus mengambil nilai moral yang di ajarkan dalam suku Minahasa ini yaitu dari kata MAPALUS yang berarti kita harus selalu bergotong royong dalam menghadapi semua masalah.

Diharapkan dari penulisan makalah ini pembaca dapat lebih mengenal dan mencintai keberagaman suku di Indonesia dan ikut ambil bagian dalan upaya pelestarian kebudayaan di Indonesia terlebih kebudayaan Minahasa.





Daftar Pustaka


1984. Petunjuk MINAHASA TANAH TERCINTA.
PT Anak Saleh Pratama. 2008. Petunjuk Atlas Tematik Provinsi Sulawesi Utara. Jakarta: PT Anak Saleh Pratama.
Poerwaningsih, Andriyatie. 2013. Ensiklopedia Seni dan Budaya Nusantara. Bekasi-Jawa Barat: PT Mentari Utama Unggul.

Komentar

Postingan Populer